Satu per satu layanan produsen ponsel asal Finlandia itu perlahan tumbang. Setelah sebelumnya Ovi Files, kini giliran layanan mengunduh musik gratis yang dihentikan di 27 negara. Ada apa dengan Nokia?
Layanan Ovi, diluncurkan Nokia pada Agustus 2007 dengan beberapa fitur untuk pengguna ponsel Nokia di dalamnya. Misalnya, Ovi Sync, Store, Maps, Mail, Chat, Share, Files dan Music Store.
Namun pada September 2010, Nokia mengirimkan pemberitahuan kepada seluruh pengguna layanan Ovi mengenai rencana pemberhentian salah satu layanan mereka, Ovi files.
Yakni sebuah fitur yang memungkinkan pengguna menaruh dokumen pada server milik Nokia dan bisa diunduh melalui ponsel.
"Nokia telah menutup layanan Ovi Files secara efektif pada 1 Oktober 2010. Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini," tulis email yang disebarkan ke setiap pengguna Ovi kala itu.
Pun demikian, penutupan layanan Ovi ternyata berlanjut. Nokia kini menghentikan layanan menguduh musik gratis yang sebelumnya memberikan harapan besar bagi mereka.
Terlebih lagi Nokia telah menggaet empat label besar: Vivendi Universal Music, EMI, Warner Music Group dan Sony untuk memperkaya konten di dalamnya.
"Keputusan ini merupakan bagian dari misi Nokia untuk terus meningkatkan pengalaman menikmati layanan Ovi bagi jutaan konsumen yang menggunakannya. Tujuan utama Nokia adalah mengintegrasikan seluruh layanan Ovi ke dalam sebuah pengalaman yang memudahkan dan strategi ini mulai membuahkan hasil," demikian alasan Nokia.
Memang, Nokia memastikan bahwa tidak akan ada gangguan di layanan ini bagi mereka yang telah menggunakan Musik Ovi Sesukamu atau yang akan membeli perangkat yang disertai layanan ini. Namun tetap saja terbersit pertanyaan, mengapa layanan tersebut tiba-tiba dihentikan?
Ditinggal Pejabat Tinggi
Nokia pun tampaknya tidak hanya dipusingkan dengan persaingan bisnis yang kian ketat, vendor ponsel raksasa ini juga diketahui telah mengganti beberapa pejabat penting di dalam susunan manajemennya. Seperti sang CEO Olli-Pekka Kallasvuo yang kini digantikan oleh Stephen Elop.
Dengan masuknya Elop, maka Kallasvuo secara otomatis mengundurkan diri dari posisinya di dewan direksi Nokia. Namun ia akan tetap duduk di kursi dewan dalam kapasitas non eksekutif.
Selain itu, Nokia juga telah ditinggal oleh salah satu pejabat tinggi yang tak kalah penting yakni, Anssi Vanjoki selaku Executive Vice President dan General Manager Mobile Solutions.
Vanjoki telah bergabung di Nokia sejak tahun 1991. Selama ini, ia dianggap sebagai orang nomor dua di Nokia setelah sang CEO. Bahkan ia sempat diisukan bakal menggantikan posisi Kallasvuo sebagai CEO meski akhirnya tidak terjadi.
Dengan jabatan pemimpin Mobile Solutions Nokia, Vanjoki mengendalikan pengembangan smartphone Nokia berbasis Symbian dan MeeGo.
Lantas, ada apa dengan Nokia? Mengapa dari perpindahan tangan pejabat tinggi, hingga penghentian layanan terjadi begitu cepat dalam waktu yang berdekatan?
Sebagai produsen ponsel yang memegang pucuk pimpinan industri ponsel dalam waktu lama, bisa jadi semua itu memang hanya strategi bisnis Nokia saja untuk mempertahankan singgasananya. Namun bisa jadi pula ada penyebab-penyabab lain yang membuat Nokia harus melakukan perubahan penting dalam waktu singkat. Konsumen pun hanya bisa menerka-nerka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar